Thursday, July 4, 2013

PENDIDIKAN PRANATAL DALAM AGAMA HINDU


Om Swastiastu.

Bila kita cermati semua agama termasuk semua ajaran yang meyakini Kemaha Kuasaan Tuhan merupakan sebuah pendidikan di dalam meningkatkan kesadaran dan meningkatkan moralitas untuk mencapai kedamaian abadi (Sekala dan Niskala). Untuk itu agama Hindu mengajarkan cara mendidik anak sedini mungkin semasih janin dalam kandungan. Sebab itu merupakan pendidikan yang sangat mendasar yang nantinya bisa menunjang pendidikan yang lain setelah bayi itu lahir. Adapun kitab penuntunnya untuk pendidikan anak sebelum lahir (Pendidikan Pranatal) terdapat pada kitab Angastyaprana dan kitab Smarareka. Di dalam kedua kitab tersebut dinyatakan bahwa mendidik anak itu dimulai sejak bayi masih di dalam kandungan, bahkan dimulai sejak calon ibu ngidam.

Sebelum mengarah kepada materi tersebut, maka sangat perlu diketahui tahapan ibu hamil menurut kitab itu antara lain;

1. Liwat.Artinya calon ibu tidak kotor kain lagi, berarti itu sudah terjadi pembuahan ( spermatosoit membuahi sel telur ibu ).

2. Mandeg. Artinya; sel telur yang terbuahi sudah menempel di dinding kandungan ibu.

3. Ngidam. artinya pembuahan sudah semakin membesar, sudah terjadi pemecahan sel-sel dalam kandungan.

4. Hamil. artinya sudah terjadi pembentukan kelengkapan organ tubuh.

Pada saat seperti ini si janin sangat tergantung pada ibu tentang; makanannya, nafasnya, bahkan pikirannya, semua itu sangat dipengaruhi oleh kondisi si ibu. Maka dari itulah dimasa-masa seperti ini calon orang tua (calon bapak dan calon ibu) harus berhati-hati dan waspada, misalnya: calon bapak jangan sampai membikin pikiran ibu itu jengkel, marah sakit hati dll. Sedapat mungkin si calon ibu dibuat bahagia, damai sesuai dengan kemampuan kita. Demikian pula calon ibu jangan bermanja-manja, jangan menonton atau membaca cerita horor, cabul, berita mengerikan dan yang sejenisnya. Berusahalah melakukan sesuatu itu yang dapat menyejukan hati. Sebab semuanya ini akan berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak di kemudian hari.

Demikian secara singkat saya tulis, dan semuanya ini dapat dijabarkan sendiri-sendiri sesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Harapan saya agar semua calon bapak dan calon ibu mengetahui dasar-dasar pendidikan untuk membentuk anak suputra. Bila hal ini dianggap penting oleh para pembaca, maka nanti saya akan lanjutkan lagi sampai bayi itu lahir, bagai mana cara mendidik sesuai tahapan umur menurut petunjuk sastra Hindu.

Terima Kasih atas perhatiannya. Semoga yadnya saya ini dapat diterima dan bermanfaat untuk kita semua.

No comments: