Om Swastiastu,
Setiap hari umat kita mengatur banten dan masegeh. Itu sangat baik bila tidak merasa dibebani. Kalau merasa dibebani itu sangat jelek. Misalnya saja, apapun yang dilakukan setiap hari begitu-begitu saja akan menimbulkan cepat bosan. Setelah bosan pada saat menghanturkan canang kata-katanya ikut tidak benar.
Setiap hari umat kita mengatur banten dan masegeh. Itu sangat baik bila tidak merasa dibebani. Kalau merasa dibebani itu sangat jelek. Misalnya saja, apapun yang dilakukan setiap hari begitu-begitu saja akan menimbulkan cepat bosan. Setelah bosan pada saat menghanturkan canang kata-katanya ikut tidak benar.
Untuk itulah pedanda setuju kalau setiap
hari masegeh dan atur canang asalkan
tidak membebani. Ikhlaskan. Kalau tidak, boleh ikut sunadigama dimana
hanya mengatur canang, banten dan masegeh pada saat rainan seperti
kajeng kliwon, purnama, tilem. Nah, apa yang kita harus mengucapkan pada
saat mengatur canang yaitu apa yang ada dalam hati.
Sebutkanlah itu
karna Tuhan yang maha tahu. Bahasa apapun Tuhan tahu. Jangan terikat
dengan mantra-mantra. Kalau artinya mantra tersebut tidak dimengerti
lebih baik memakai bahasa yang kita mengerti. Kalau tidak tahu tidak
usah memakai mantra dan lebih baik memakai bahasa sendiri karna agama
hindu tidak terikat dengan bahasa. Bahasa apa saja boleh dipakai. Kalau
orang Bali ada yang memakai bahasa bali. Kalau orang asing mungkin
memakai bahasa ingris dan lain sebagainya. Tuhan yang maha tahu. Kalau
kita mengikat bahasa kepada agama berarti agama itu agama budaya karna
bahasa itu budaya, Maka agama hindu tidak terikat dengan bahasa.
Ucapkanlah apa saja yang kamu pikirkan dengan kata-katamu.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Om Santih, Santih, Santih, Om
No comments:
Post a Comment